• 26 April 2024

Cara Merawat Murai Batu Kontes

Perawatan burung murai ini gampang-gampang susah, banyak jenjang-jenjangnya.”

Tangerang – Merawat hewan ternak, tentu tidak mudah. Biasanya, ada saja kendala yang terjadi di dalam kandang. Baik itu terserang penyakit, stres, nafsu makan menurun, hingga mati. Apalagi merawat murai batu, sahabat tani butuh kedisiplinan dan kesabaran. Pasalnya, merawat burung ini dikenal gampang-gampang susah, sehingga seringkali banyak peternak yang mengalami kegagalan.

Baca juga: Mengintip Fakta Menarik Kenari Yorkshire FOI

Murai batu merupakan burung kicau yang memiliki suara merdu dan unik. Murai batu dengan mudah menirukan suara burung lain, karena itulah burung tersebut digemari banyak kalangan. Namun, nyatanya murai batu dikatakan sebagai burung agresif yang memerlukan adaptasi terhadap lingkungan, manusia dan sekitarnya. Jadi, untuk merawat murai batu tidak bisa sembarangan.

Nugie Gremet, pengurus peternakan burung murai batu kontes yang berlokasi di Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten ini mengaku perawatan burung murai gampang-gampang susah. “Perawatan burung murai ini gampang-gampang susah, banyak jenjang-jenjangnya. Murai kalau mandi aja jarang, bisa seminggu dua kali sampai tiga kali-an. Tergantung mood nya umpanya kalau cuaca sedang panas badannya gerah, nanti dia mandi sendiri yang penting disediain aja airnya,” ucap Pria asli Jawa tersebut.

Baca juga: Beternak Murai Ditawar Puluhan Juta

Saat hendak mengikuti kontes burung, Nugie biasa melakukan perawatan penjemuran burung sekaligus olahraga. Keduanya disarankan dilakukan pagi hari sekitar jam 7 sampai 10 pagi, karena udaranya masih bagus dan itu bisa mempengaruhi mental burung. Olahraga yang dilakukan menggunakan umbaran, untuk panjangnya disesuaikan dengan rumah masing-masing.

Pria yang tinggal di daerah Larangan ini menggunakan kain merah yang diikat pada kayu dan didekatkan pada burung secara berpindah tempat guna untuk mengajaknya bergerak melatih otot-ototnya minimal sebanyak 100 kali putaran dalam sehari.

Baca juga: Burung Kicau Termahal Di indonesia

Setelah itu, ia memandikan burung. Saat memandikan disarankan tidak perlu lama-lama supaya burung tidak sakit. Kemudian, lakukan rutin pembersihan sangkar, supaya burung terhindar dari berbagai penyakit. Tak hanya itu, pergantian tempat minum pun juga dilakukan secara rutin agar terhindar dari bakteri.

Pria penyuka warna merah ini menambahkan bahwa kita tidak bisa memprediksi pada waktu kapan burung murai dapat diternak. “Burung murai itu tergantung burungnya, mentalnya dan moodnya, udah nggak bisa dibohongi itu. Ada yang cepat, ada yang lama ada juga yang nggak bisa sama sekali. Seperti punya saya, ini sudah 10 tahunan lebih nggak bisa ngapa-ngapain lagi. Kalau pun mau diternak kadang telurnya malah nggak ngisi, karena sudah sangking tuanya,” lanjutnya.

Baca juga: Pembangunan Tambang Korbankan Burung Endemik

Enaknya burung ternak itu pola perawatannya. Karena kalau ingin dirawat, akan tidak berbeda dengan perawatan bapaknya. Sehingga untuk memenangkan burung tersebut kita sudah tau pola rawatannya, karena saat kita ternak, kita ambil anaknya dengan harapan nanti karakternya bisa seperti bapaknya, biasanya seperti itu kalau saya,” tutupnya.

Related News