• 18 April 2024

Gajah, Hewan Perasa yang Cerdas

uploads/news/2021/05/gajah-hewan-perasa-yang-7905085370754aa.jpg

"Mereka mengumpulkan dan mempertahankan pengetahuan sosial dan ekologi, mengingat aroma dan suara.."

JAKARTA - Tahukah sahabat tani? Gajah adalah mamalia yang sangat pintar. Mereka memiliki otak terbesar dari semua hewan darat, dan neuron tiga kali lebih banyak daripada manusia. Otak gajah Asia dan Afrika berada di antara yang tertinggi untuk ekspansi kortikal absolut dan relatif. Otak mereka menunjukkan fitur yang sebanding dengan beberapa Cetacea dan Kera Besar, termasuk manusia.

Dengan rata-rata sekitar 5 kilogram, otak gajah Afrika dewasa adalah yang terbesar di antara mamalia darat yang masih hidup. Otak gajah yang baru lahir berukuran kira-kira setengah dari ukuran otak gajah dewasa, menunjukkan periode perkembangan yang berkepanjangan untuk otak di mana lingkungan akan secara signifikan membentuk struktur mikro neuron.

Baca Juga: Kopi Termahal dari Kotoran Gajah

Sementara banyak dari neuron ini ada untuk mengendalikan tubuh gajah yang besar dan tangkas, makhluk-makhluk ini telah menunjukkan kemampuan mental mereka yang mengesankan berkali-kali. selain cerdas, mereka juga termasuk hewan yang perasa loh sahabat tani.

Baca Juga: Fakta Hewan Bisa Memprediksi Gempa

Misalnya dalam sebuah penelitian bertajuk Asian elephants (Elephas maximus) reassure others in distress oleh Joshua M. Plotnik and Frans B. M. de Waal ditemukan bahwa Gajah Asia saling menghibur ketika tertekan. Gajah-gajah dalam penelitian ini menggunakan kontak fisik dan suara vokal, saling membelai dengan belalai dan mengeluarkan suara kecil.

Gajah juga bisa merasakan jika manusia yang mendekatinya tulus atau tidak, wah hebat ya? Gajah makan berbagai macam makanan dan harus berjalan cukup jauh untuk mendapatkannya. Mereka harus tahu ke mana harus pergi pada suatu waktu tertentu. Mereka mempelajarinya dan mengingatnya. Mereka juga punya komunikasi yang kompleks dan komunitas dan karena itu harus mengingat setiap suara dan bau gajah yang berbeda untuk bersosialisasi. Pepatah tua yang berkata, "seekor gajah tak pernah lupa" agaknya benar.

Baca Juga: Mudahnya Beternak Kerbau

Mereka mengumpulkan dan mempertahankan pengetahuan sosial dan ekologi, mengingat aroma dan suara sejumlah individu dan tempat lain selama beberapa dekade. Gajah dapat membuat diskriminasi halus antara predator, bahkan di antara kelompok orang yang berbeda, menunjukkan bahwa mereka memahami berbagai tingkat ancaman yang dimiliki masing-masing.

Perilaku gajah baik di alam maupun di penangkaran menunjukkan bahwa gajah dapat menggunakan ingatan jangka panjang mereka untuk "menjaga skor" dan mengekstraksi "balas dendam" atas kesalahan yang dilakukan. Gajah dapat membedakan tulang-tulang gajah dan tulang binatang lainnya, dan mereka merespons tulang-tulang gajah dengan perenungan khusus yang menunjukkan minat tinggi pada tengkorak dan gading spesies mereka sendiri. Gajah terkenal karena ingatan, kecerdasan, dan sosialitasnya, dan, seperti halnya manusia, sifat-sifat ini membuat mereka rentan terhadap stres dan trauma serta konsekuensi psikologis jangka panjangnya.

Baca Juga: 9 Fakta Unik Kuda Nil

Related News