• 26 April 2024

Mesin Grafting Penunjang Bibit Unggul

uploads/news/2021/04/mesin-grafting-penunjang-bibit-79973da82783343.jpg

“Saya harap mesin sederhana ini dapat menjawab tantangan yang ada dalam penyediaan benih yang bagus dengan cepat dan banyak”

JAKARTA – Seiring pesatnya perkembangan teknologi di bidang pertanian, para ahli terus berinovasi memenuhi kebutuhan alat-alat pertanian sebagai penunjang aktivitas bertani. Semakin bagus alat penunjang, maka tingkat keberhasilan pertanian semakin besar.

Salah satu langkah awal dan faktor penting untuk menghasilkan budidaya tanaman adalah adanya ketersediaan bibit. Gagal atau berhasilnya bibit unggul ini nantinya sangat berpengaruh besar bagi para petani, karena selain kehilangan modal, petani akan menghabiskan waktu. Dengan demikian, industri pembibitan merupakan tulang punggung dalam pengembangan tanaman khususnya pada tanamanan holtikultura dan perkebunan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) telah mengembangkan Mesin Grafting Pneumatik Sederhana yang berfungsi untuk sambung pucuk sehingga didapatkan bibit tanaman yang baik dan berkualitas tinggi. Faktanya, grafting menjadi salah satu cara untuk menghasilkan bibit unggul dengan jumlah yang cukup banyak, tepat waktu dan dengan jenis yang tepat.

Baca Juga: Melihat Kinerja Mesin Grafting Sederhana

Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam pengembangan tanaman pohon, baik komoditas perkebunan maupun hortikultura adalah penyediaan bibit unggul secara cepat dalam jumlah besar. Di Indonesia, metode Grafting masih dilakukan secara manual dan jumlah petani yang mampu melakukan grafting semakin terbatas.

Apakah Sahabat Tani sudah mengenal tentang grafting?

Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama dikenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas.

Dengan teknik grafting ini, para petani bisa menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang berbeda. Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak lama.

Baca Juga: Cara Grafting Si Cantik Adenium

Perekayasa mesin Grafting di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Dr. Astu Unadi mengungkapkan bahwa kebutuhan akan bibit tanaman yang baik dengan jumlah yang banyak menjadi tantangan tersendiri. Butuh ketelitian dan keuletan hingga saat ini berhasil diciptakan mesin grafting pneumatik sederhana dengan kapasitas tinggi dan ekonomis.

“Saya harap mesin sederhana ini dapat menjawab tantangan yang ada dalam penyediaan benih yang bagus dengan cepat dan banyak,” kata Astu mengutip dari Antara.

Astu menjelaskan, cara kerja grafting adalah dengan menggabungkan dua bagian tanaman yaitu organ dan jaringan, kemudian keduanya bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang nantinya diprediksi memiliki dua sifat kombinasi.
Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga dapat berupa mata tunas tanaman.

Baca Juga: Bonsai, Bukan Sekedar Tanaman Hias

Nah, dengan mesin grafting otomatis ini, petani hanya perlu menyalakan mesin dan menyiapkan tanaman yang akan di sambung pucuk, dan petani akan mendapatkan benih dengan cepat dan kualitas yang seragam. Menurut Kepala BBP Mektan, Dr. Agung Prabowo mengatakan hadirnya mesin ini juga dilatarbelakangi prosentase keberhasilan tumbuh dari hasil Grafting manual yang masih di bawah 90 persen.

Padahal, bibit hasil Grafting ini bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Misalnya untuk bibit Kakao hasil Grafting adalah Rp 5-10 ribu per batang. Begitu pula bibit Grafting buah buahan seperti jeruk, rambutan dan lainnya, bisa mencapai harga di atas Rp 25 ribu.

Baca Juga: Manfaat Sekam Untuk Pestisida

Karena itu, BBP Mektan menciptakan mesin Grafting dengan harapan bisa mempermudah dan menghasilkan bibit yang berkualitas. Menjadi solusi dari tantangan yang ada dalam penyediaan bibit unggul.

"Dibandingkan dengan tenaga manual mesin ini bisa menghasilkan kapasitas lebih besar mencapai 10-15 kali lipat," tutup Agung.

Related News