• 27 April 2024

Banjir NTT Rusak Areal Pertanian

uploads/news/2021/04/banjir-ntt-rusak-areal-31632369a4f7e20.jpg

"banyak lahan pertanian yang hancur dan sejumlah pedesaaan ikut terendam bahkan terbawa longsor. Banjir telah menggenangi 23 desa sebagai dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut"

Jakarta - Hujan deras terjadi di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) semenjak sepekan terakhir ini. Akibatnya, 11 desa di kecamatan Malaka Barat dan 15 desa di Kecamatan Malaka Tengah, terendam air.

Siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 5 April 2021 menyebutkan ada Siklon Tropis Seroja di Perairan Kupang dengan kecepatan angin mencapai 45 knot, sehingga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang dan cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur.

Akibatnya, banyak lahan pertanian yang hancur dan sejumlah pedesaaan ikut terendam bahkan terbawa longsor. Banjir telah menggenangi 23 desa sebagai dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut.

Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan laporan sementara tiga orang warga meninggal terseret banjir.

Baca Juga: Menangani Kemunculan Ular Saat Banjir

Viktor mengatakan bahwa penanganan banjir di Malaka masih belum bisa dilakukan, karena sulitnya akses menuju ke desa-desa yang terdampak. Saat ini pemerintah setempat fokus untuk menyelamatkan warga yang terdampak banjir.

Cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten Malaka disebabkan adanya siklon tropis Seroja yang tumbuh sejak Senin (5/4) dini hari pukul 01.00 WIB.

Siklon Seroja yang sudah mulai tumbuh sebagai bibit siklon sejak Jumat (2/4) di wilayah tersebut menyebabkan hujan intensitas lebat, gelombang tinggi dan angin kencang.

Baca Juga: Rumput Vetiver Pencegah Tanah Longsor

Wilayah yang terdampak siklon Seroja, yaitu Kabupaten Flores Timur berupa banjir bandang yang menimbulkan korban jiwa, Lembata, Sumba Timur dan angin kencang di Kota Kupang. Selain korban jiwa, kerusakan berbagai fasilitas umum dan rumah warga juga tidak terhindarkan serta ratusan warga mengungsi.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Ahad.

Baca Juga: Antisipasi Lahan Pertanian Saat Hujan

Dalam konferensi pers secara virtual, Senin, Josef merinci wilayah yang terisolasi itu enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," ujar dia.

Baca Juga: Waspada Dampak dari La Nina

Josef mengatakan secara akumulasi seluruh wilayah di NTT terkena dampak dari siklon tropis seroja. Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan

Related News