• 19 April 2024

Menangani Penyakit Anggur, Tepung Palsu

uploads/news/2021/03/menangani-penyakit-anggur-tepung-5480459e1376bd5.jpg

Penyakit tepung palsu disebabkan oleh jamur bernama Plasmopora viticola  yang menyerang daun, tunas dan buah, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan menimbulkan kerusakan buah.

JAKARTA - Jika Sahabat Tani tertarik untuk membudidayakan anggur, maka harus mewaspadai berbagai gangguan hama serta penyakit yang sering menyerang tanaman ini.

Apalagi, gangguan tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah.

Gangguan hama dan penyakit pada anggur, biasanya dapat menyerang akar, batang, daun, tunas, sulur, dan buah.

Salah satu penyakit yang kerap menimbulkan kerugian besar yaitu tepung palsu (Downy mildew).

Baca juga: Faktor Penyebab Anggur Gagal Panen

Penyakit tepung palsu ini disebabkan oleh jamur bernama Plasmopora viticola  yang menyerang daun, tunas dan buah, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan menimbulkan kerusakan buah.

Selain itu, penyakit tepung palsu biasanya hanya bekembang pada musim hujan.

Penyakit tepung palsu biasanya terjadi saat sporangium cendawan menyebar ke tanaman lain dipencarkan oleh angin.

Infeksi cendawan terjadi melalui mulut kulit (lentisel), terutama pada sisi bawah daun.

Tanaman anggur yang diserang penyakit tepung palsu, biasanya pada bagian permukaan atas daun timbul bercak-bercak kuning kehijauan dengan batas yang tidak jelas.

Bercak-bercak tersebut akan meluas dan bersatu berubah menjadi berwarna coklat dan dalam kondisi cuaca yang lembab, pada sisi bawah bercak lapisan putih bertepung yang merupakan sporangiofor dan sporangium jamur, akhirnya daun mengering dan rontok.

Gejala tersebut dapat juga timbul pada batang muda, sulur, tangkai buah, dan buah.

Buah muda dan tangkai buah yang diserang cendawan Plasmopara viticola akan mengalami proses pembusukan pada buah tersebut, berwarna coklat kehitaman, kering dan akhirnya rontok.

Tapi, biasanya serangan ini terjadi pada buah yang sudah besar dan bisa menyebabkan cacat pada buah tersebut yang berupa bercak-bercak coklat seperti berkarat.

Daun muda lebih mudah terserang dibandingkan organ tanaman lain, sehingga akan menghambat proses fotosintesis, sehingga tidak dapat tumbuh dengan sempurna.

Produksi bisa mengalami penurunan sampai 70% dalam satu musim.

Biasanya, untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh penyakit ini, biasanya dapat dikendalikan dengan cara memadukan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan.

Penggunaan pestisida dalam pengendalian penyakit ini merupakan alternatif terakhir.

Pengertian alternatif terakhir yaitu, jika teknik atau cara pengendalian yang lain seperti cara budidaya tanaman, secara biologis, fisik, mekanis, genetis, dan karantina dinilai tidak memadai.

Untuk mencegahnya Sahabat Tani bisa melakukan beberapa hal seperti:

Menanam varietas yang tahan seperti Delaware, Isabella, Tegal Hitam spesies Vitis labrusca

Sanitasi kebun dengan memangkas sebagian daun-daun dan ranting untuk mengurangi kelembaban (penjarangan daun).

Baca juga: Faktor Penyebab Anggur Gagal Panen

Memotong dan mengumpulkan daun, buah yang terinfeksi dan kemudian dibakar (mengurangi sumber infeksi).

Melindungi atau menaungi tanaman dengan atap plastik transparan atau kertas semen pada para-para saat musim hujan.

Pemberian naungan tersebut dapat menekan buah terinfeksi.

Terakhir yaitu aplikasi fungisida berbahan aktif propineb (2,5 gram per liter), tembaga dan zineb (2 gram per liter).

Related News