• 24 April 2024

Penyakit Langka Ancam Petani Anggrek

“Belum diketahui apa jenis penyakit ini. Saya bahkan sampai konfirmasi ke orang-orang dinas pertanian dan bertanya penyakit jenis apa ini. Namun mereka juga sama-sama belum mengetahui jenis penyakit yang satu ini,”

JAKARTA - Seorang lelaki tampak sibuk menata tanaman-tanaman anggrek yang ditanam di tanah lahan dengan disangga oleh kayu-kayu kokoh.

Ia sibuk mengatur bunga-bunga di kebunnya yang berlokasi di Jalan Kampung Nomor 33, RT 02/ RW 09 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Lelaki itu bernama Sidik, yang sudah lebih dari 20 tahun membudidayakan lebih dari satu jenis anggrek di kebunnya.

Selama dua dekade terjun sebagai seorang petani bunga, Sidik telah membudidayakan jenis-jenis anggrek seperti Gimstory, Scorpio, Vanda Douglas yang menjadi salah satu ikon kota tangerang selatan, dan jenis anggrek lainnya.

Sidik menceritakan, dahulu ia sangat senang menanam bunga anggrek.

Lalu, ia pun memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai satuan pengaman (satpam) demi beralih menjadi seorang petani bunga.

Selama bertahun-tahun itu pula, ia merasakan anggrek telah menjadi penolong bagi dirinya dan keluarganya.

Bagi Sidik, dengan kunci kesabaran dan ketelatenan, tanaman-tanaman anggrek ini akan berbunga dengan indah dan membawa keberkahan bagi kehidupannya.

Selama 20 tahun itu pula, Sidik belajar banyak hal dalam perawatan anggrek.

Mulai dari menyiram, memberikan pupuk, penyemprotan pestisida dengan cukup, telah ia lakukan demi hasil bunga yang maksimal.

Namun belakangan ini, penyakit aneh tengah menjangkiti salah satu jenis anggrek di kebunnya.

Sebagai seorang petani anggrek yang telah lama berkecimpung di dunia budidaya bunga, baru kali ini ia melihat jenis penyakit aneh yang menyerang tanamannya.

“Belum diketahui apa jenis penyakit ini. Saya bahkan sampai konfirmasi ke orang-orang dinas pertanian dan bertanya penyakit jenis apa ini. Namun mereka juga sama-sama belum mengetahui jenis penyakit yang satu ini,” kata Sidik saat ditemui oleh tim Jagadtani.id belum lama ini.

Warna hitam yang melapisi seluruh pucuk bunga menjadi salah satu tanda jenis penyakit ini.

Batangnya yang tampak dikelilingi bercak-bercak hitam, serta daun-daunnya yang dipenuhi banyak bintik-bintik hitam, Sidik perkirakan penyakit ini terjadi karena ulah sebuah virus tanaman.

“Sepertinya virus, namun belum bisa dijelaskan ini virus apa. Dinas pertanian daerah sini juga masih bantu cari solusi dari penyakit ini, karena tidak hanya menyerang kebun saya, petani-petani anggrek lainnya juga terkena penyakit ini dan kami belum memiliki solusi,” jelas Sidik.

Jenis anggrek milik sidik yang terserang penyakit ini merupakan anggrek yang cukup banyak peminatnya.

Kata Sidik, anggrek ini jenis gimstory, salah satu anggrek mahal yang apabila dijual dan dapat memberikan banyak untung bagi para petani anggrek.

Anggrek jenis gimstory ini sering dibanderol dengan harga Rp 25.000-30.000 per batangnya.

“Kalau sudah terkena penyakit ini, bunganya nggak akan tumbuh. Warna hitam pada bagian pucuknya itu, membuat bunga ini gagal tumbuh. Bisa rugi sekali kalau terus-terusan terjadi bagi para petani anggrek gimstory, padahal jenis ini cukup unggul untuk dijual petani anggrek,” tutupnya.

Related News