• 27 April 2024

Drone Harapan Petani Temanggung

uploads/news/2019/11/drone-harapan-petani-temanggung-73679f2d63fefe5.jpg

Drone ini dibuat sebagai harapan untuk meningkatkan hasil pertanian warga.

TEMANGGUNG - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Temanggung Aeromodeling Club (TMGAC) berinovasi untuk membuat alat mesin pertanian bersama Kodim 0706. Mereka membuat drone yang bisa digunakan untuk menyemprot lahan pertanian. Diberi nama Hope, drone ini dibuat sebagai harapan untuk meningkatkan hasil pertanian warga.

Perakit drone Hope, Ganit Lingga Rantika mengatakan, jika timnya telah melakuran riset selama delapan bulan untuk menciptakannya. Pengembangannya juga terus dilakukan hingga saat ini, agar pergerakan drone lebih fleksibel dan mudah dibawa ke area pertanian.

“Drone ini khusus diciptakan untuk menyemprot tanaman pertanian. Lahan seluas satu hektare dapat disemprot dalam waktu 10 menit,” katanya belum lama ini seperti dilansir iNews.id.

Menurutnya, untuk proses penyiraman, drone ini juga diberi tangki air yang dapat menampung air hingga 16 liter. Sebagai tenaganya, drone ini menggunakan dua baterai, serta pengereman dengan memanfaatkan kontrol manual dan auto pilot.

“Auto pilotnya menggunakan GPS yang dapat di-setting. Untuk range-nya bisa mencapai 2,5 km sehingga kemampuan penyemprotan dapat maksimal,” katanya.

Ide ini sendiri berawal pemikiran Letkol Arm Yusuf Setiaji, yang kini menjabat sebagai Pabandya 2, pengadaan luar negeri staf logistik Markas Besar Angkatan Udara. Menurut Yusuf, awalnya ia sangat prihatin terhadap teknologi di bidang pertanian yang sangat minim. Padahal di sisi lain, kondisi geografis yang ada di Temanggung sebagian besar merupakan lahan pertanian.

“Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah di Temanggung dalam mewujudkan ketahanan pangan. Bicara ketahanan pangan maka menyangkut ribuan hektare lahan sehingga kami buat alat ini untuk membantu mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil pertanian,” tutur Yusuf.

Yusuf mengungkapkan jika perakitan dan suku cadang drone tersebut dibuat langsung di Temanggung. Tapi hanya beberapa bagian inti yang diimpor dari luar negeri.

“Drone ini 80% menggunakan bahan yang dijual bebas di Temanggung,” ungkapnya.

Saat uji coba, drone Hope mampu terbang dengan mulus serta mampu melakukan penyemprotan di Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu, Tamanggung. Meski sukses terbang dan melakukan penyemprotan, drone raksasa ini ternyata tidak diperjualbelikan. Pihaknya hanya menawarkan penyemprotan tanaman pertanian sehingga dapat menambah lapangan pekerjaan.

Related News