• 20 April 2024

Ikan Kudu-Kudu, Favorit Masyarakat Makassar

uploads/news/2021/02/ikan-kudu-kudu-favorit-masyarakat-52448863d965cd5.jpg

Ikan ini unik dan permintaannya tinggi ternyata. Hal ini dibuktikan dengan pengeluaran rutin per bulan ikan kudu-kudu dari Makassar.”

JAKARTA - Siapa sangka, ikan yang terlihat menyeramkan, justru menjadi salah satu komoditas favorit dari Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Menurut Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Makassar, mencatat pengiriman ikan kudu-kudu untuk lingkup domestik selama 2020 mencapai 5.541,3 kilogram.

"Ikan ini unik dan permintaannya tinggi ternyata. Hal ini dibuktikan dengan pengeluaran rutin per bulan ikan kudu-kudu dari Makassar," jelas Kepala Balai KIPM Makassar, Siti Chadijah, belum lama ini dalam keterangan tertulis Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Chadijah menambahkan, ikan dengan nama latin Ostracion cubicus ini, memiliki nilai Rp 63,2 miliar dalam pengiriman domestik selama 2020.

Baca juga: Cucut, Si Ramping Kaya Manfaat

Tak hanya itu, dia memastikan ikan kudu-kudu juga laku di pasar ekspor.

Apalagi, ikan ini memiliki banyak manfaat, yaitu mengandung protein tinggi dan rendah lemak.

Protein pada ikan laut diketahui sangat baik untuk mengatasi masalah pencernaan, karena dapat diserap oleh usus dengan lebih mudah.

Hal tersebut dikarenakan protein pada ikan mengandung serat yang mampu meringankan kinerja pada usus halus.

Selain itu, kandungan asam lemak omega 3 ikan laut juga mamput mencerdaskan dan meningkatkan daya ingat pada otak.

Ikan kudu-kudu sebenarnya masih satu keluarga dengan ikan buntal, hanya saja racun ikan kudu-kudu tidak seberbahaya racun ikan buntal.

Biasanya, ikan ini mengeluarkan racun dari kulitnya untuk meracuni air di sekitarnya sebagai perlindungan diri melawan pemangsa atau predator. Duri-duri ikan kudu-kudu juga tidak sebanyak dan sebesar ikan buntal, jadi Sahabat Tani tidak perlu khawatir bila mencicipinya.

Karena itu, pada 2020, sebanyak 1.597 kilogram ikan kudu-kudu diekspor ke sejumlah negara.

"Nilai ekspor kudu-kudu selama tahun 2020 mencapai Rp 6,8 miliar," ujarnya.

Karena itu, Chadijah pun berharap peluang ini bisa dioptimalkan oleh para pelaku usaha.

Kendati demikian, ia meminta agar tidak terjadi overfishing, guna menjaga keberlanjutan ikan kudu-kudu.

"Kita tentu berharap ada keseimbangan, biar manfaat ekonominya dapat dan keberlanjutannya juga terjaga," imbuhnya.

Sebagai informasi, sepanjang 2020, ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Kota Makassar telah menjangkau 50 negara.

Adapun lima besar negara tujuan ekspor dari Makassar yaitu, China dengan volume 115.083,21 ton senilai Rp 2,40 triliun.

Disusul Korea Selatan dengan 5.787,58 ton senilai Rp 157,68 miliar dan Vietnam 5.607,72 ton senilai Rp 63,07 miliar.

Kemudian Amerika Serikat sebanyak 5.372,92 ton senilai Rp 803,41 miliar dan Jepang dengan volume 4.675,29 ton senilai Rp 620,57 miliar.

Total ekspor dari Kota Makassar selama 2020 mencapai 158.050,46 ton dengan nilai Rp 5,47 triliun.

Dari sisi komoditas, Chadijah memaparkan lima komoditas asal Kota Makassar yang diburu di pasar ekspor selama 2020.

Baca juga: Melihat Kesetiaan Kuda Laut

 

Kelima, yaitu rumput laut yang telah diekspor sebanyak 125.463,81 ton dengan nilai Rp1,78 triliun.

Kemudian karaginan yang menyentuh nilai Rp 913,91 miliar dengan volume ekspor mencapai 10.589,40 ton.

Selanjutnya udang vaname dengan jumlah 6.821,89 ton senilai Rp 830,50 miliar, lalu tuna dengan jumlah 2.420,50 ton senilai Rp 313,04 miliar.

Terakhir, gurita dengan jumlah 2.147,53 senilai Rp 128,70 miliar.

Related News