• 3 May 2024

Alasan Kucing Dilarang Memakan Nasi

uploads/news/2021/02/alasan-kucing-dilarang-memakan-3975464dfcc1b2d.jpg

Karena kucing tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, maka efeknya adalah gula darah meningkat secara drastis.”

JAKARTA - Bagi manusia, karbohidrat seperti nasi merupakan salah satu sumber energi utama yang menjadikan makanan ini tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia.

Namun hal itu tidak berlaku untuk kucing.

Oleh karenanya, dokter hewan pun menegaskan pentingnya menghentikan kebiasaan memberi nasi kepada kucing.

Menurut drh. Radhiyan Fadiar Sahistya, kucing tidak mampu mencerna karbohidrat menjadi sumber energi secara baik, sebab energi utama kucing berasal dari protein.

Saat kadar protein berkurang, kucing menggunakan lemak sebagai sumber energi.

"Lantas apa akibatnya jika kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat? Karena kucing tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, maka efeknya adalah gula darah meningkat secara drastis," kata Radhiyan melansir ANTARA belum lama ini.

Menurutnya, berlebihan memberikan nasi kepada kucing dapat mengakibatkan kasus diabetes, terutama kucing yang sudah menginjak usia dewasa.

Nutrisi

Sama seperti manusia, memberikan makanan dengan nutrisi seimbang kepada hewan peliharaan juga penting agar "anak-anak bulu" bisa tumbuh dengan baik.

Menurutnya, semua harus dalam porsi yang pas.

Bila berlebihan, anjing atau kucing bisa mengalami gangguan ginjal, khususnya yang berusia di atas tujuh tahun.

Dia menjelaskan, ada alasan kenapa makanan-makanan hewan peliharaan dari pabrik dipisahkan berdasarkan kategori usia, yaitu makanan untuk anak kucing atau anjing juga untuk hewan yang sudah dewasa.

Anak kucing atau anak anjing, sebetulnya masih mendapat asupan nutrisi dari air susu induk.

Organ pencernaan mereka juga belum berkembang sempurna, sehingga butuh nutrisi berbentuk cairan.

Ketika sudah menginjak usia satu hingga dua bulan, mereka bisa belajar makan selain air susu.

Untuk itu, berikan makanan yang ukurannya kecil dan lembut, agar anak anjing atau kucing tidak kesulitan memakannya.

Setelah berusia dua hingga tiga bulan, Sahabat Tani bisa mulai memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat.

Kadar protein dalam makanan khusus kucing atau anjing dewasa lebih rendah untuk menunjang fungsi ginjal yang menurun.

Ditambah, kucing dan anjing juga butuh asupan serat.

Bila kekurangan serat, mereka bisa mengalami diare, tapi bila berlebihan juga akan mengakibatkan sembelit.

Selain itu, vitamin juga dibutuhkan dalam porsi yang pas, karena kekurangan vitamin mengakibatkan hilang nafsu makan, sementara jika kelebihan vitamin bisa berujung kepada masalah kesehatan.

Lemak, sumber energi kedua baik untuk anjing dan kucing, lebih banyak diberikan pada formulasi pakan yang ditujukan untuk anjing atau kucing yang sedang bunting serta menyusui, atau hewan yang sedang sakit.

Sebab, lemak bisa meningkatkan selera makan dan menyediakan 2,5 kali energi lebih besar dibandingkan protein dan karbohidrat dengan berat yang sama.

"Namun pemberian lemak secara berlebihan tidak baik karena bisa memicu gangguan kesehatan," kata dia.

Setidaknya ada dua jenis makanan dari pabrik yang ditujukan untuk anjing dan kucing, yaitu makanan kering dan basah.

Dirinya menjelaskan, makanan basah mempunyai kandungan air yang lebih tinggi, tapi dari segi nutrisi kandungan dalam makanan kering lebih tinggi.

Jika Sahabat Tani memilih untuk memberi makanan hewan peliharaan yang diproduksi pabrik, berikan sesuai dengan kebutuhan.

Ingat, jangan berikan makanan anjing kepada kucing.

Radhiyan menuturkan, formulasi pakan untuk kucing dan anjing berbeda, jadi berikanlah makanan sesuai dengan jenisnya.

Bagi pemilik kucing yang memilih untuk memberikan makanan anjing, karena harga biasanya lebih murah.

Ada dampak negatif yang nantinya bisa terjadi, yaitu masalah kesehatan mata dan jantung pada kucing.

Related News