• 20 April 2024

Enam Predator Air Tawar Nokturnal

uploads/news/2021/01/enam-predator-air-tawar-845456474e7cb86.jpg

Ikan dapat mengurangi aktivitas dan metabolisme mereka, namun mereka tetap waspada terhadap serangan musuh.

JAKARTA - Beberapa jenis ikan predator air tawar, ternyata ada yang memiliki sifat nokturnal, yakni tidur pada siang hari tetapi aktif pada malam hari.

Melansir Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berbeda dengan manusia dan hewan darat lainnya, ikan tidak tidur dengan berbaring kemudian memejamkan mata.

Tahukah Sahabat Tani jika ikan tidur dengan mata terbuka.

Baca juga: Goliath Tigerfish, Predator Afrika Pemberani

Karena pada umumnya ikan tidak memiliki kelopak mata seperti halnya manusia maupun hewan darat.

Ikan memiliki cara masing-masing untuk tidur.

Alasannya, saat hendak tidur untuk memulihkan tenaga, ikan akan memperlambat metabolismenya.

Saat Sahabat Tani melihat ikan peliharaan tidak bergerak aktif seperti biasanya, bisa diduga ikan tersebut sedang tidur.

Ikan dapat mengurangi aktivitas dan metabolisme mereka, namun mereka tetap waspada terhadap serangan musuh. 

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews pada 2008 menyebut, periode (lama waktu) tidur ikan seperti layaknya mati suri untuk melakukan fungsi restoratif yang jelas berbeda sekali dengan manusia.

Namun, apa saja ikan predator yang tergolong nokturnal? 

Longnose gar

Ikan longnose gar menempati urutan pertama dalam kategori ikan predator air tawar yang termasuk nokturnal.

Dilansir dari buku ensiklopedia National Geographic Faunapedia oleh Lucy Spellman yang diterbitkan pada 2012, longnose gar berburu pada malam hari dan menyerang mangsa dengan barisan gigi di moncongnya yang sempit dan panjang.

Saat longnose gar mendapatkan mangsanya, ikan ini akan memutar beberapa derajat, agar mangsanya dapat masuk ke mulutnya.

Hal itu mengingat mulutnya yang begitu kecil, longnose gar tidak bisa begitu saja menelannya, melainkan memutar terlebih dahulu mangsa tersebut.

Mangsa longnose gar umumnya ikan kecil yang masih hidup.

Jika dipelihara, ikan ini menyukai ikan apa saja, seperti ikan lele, komet, nila, dan lainnya.

Dengan catatan, ukuran ikan tersebut masih cukup untuk mulutnya.

Bahkan ikan ini juga mau memakan ulat seperti ulat hongkong maupun ulat jerman.

Tetapi, untuk memulainya biasanya ia masih harus beradaptasi bila ingin diberi pakan yang sudah mati.

Biasanya longnose gar sering dijadikan tankmate ikan seperti Peacock Bass, Arwana, Pari, dan lainnya.

Temperamennya yang tidak agresif, serta pemeliharaannya yang cenderung mudah, membuatnya banyak diminati pecinta ikan predator.

Red bellied piranha

Red bellied piranha merupakan ikan piranha sejuta umat karena memang banyak dijual di pasar.

Ikan ini termasuk ikan predator nokturnal.

Biasanya ikan yang lebih kecil akan memangsa di sore hari.

Namun lain cerita dengan ikan piranha yang sudah dewasa, yang akan berburu pada saat fajar, sore hari, dan petang hari.

Makanan red bellied piranha sehari-hari adalah serangga, cacing, krustasea, cacing, dan ikan.

Bahkan red bellied piranha kerap kali ditemukan memangsa seekor Capybara. 

Tidak jarang juga red bellied piranha tidak memangsa apapun, hingga harus memulung apapun yang ada untuk dimakan.

Pada saat memulung itulah mereka akan memakan seperti siput, sirip ikan, bekas potongan daging, bahkan tanaman.

Saat Sahabat Tani memelihara red bellied piranha tidak perlu khawatir mengenai waktu makannya.

Kalian dapat memberi makan si ikan dengan nama latin Pygocentrus nattereri ini kapan saja.

Sebab, red bellied piranha dapat menyesuaikan jam makan apabila sudah dipelihara di tank.

Mangrove jack

Mangrove Jack sebenarnya ikan air payau.

Tapi karena ia banyak dipelihara di dalam air tawar, maka tidak ada salahnya ia masuk ke dalam daftar enam ikan predator air tawar yang termasuk nokturnal.

Mangrove jack sendiri merupakan ikan karnivora yang biasa memangsa ikan, krustasea (udang-udangan), dan juga moluska (siput-siputan) di malam hari.

Dengan kata lain, karena mangrove jack berburu di malam hari, maka bisa dibilang ikan ini merupakan hewan nokturnal.

Ia biasanya menyergap di mana mangsanya bersembunyi, seperti akar-akar pohon bakau, dinding batu, atau daerah tempat mangsanya biasa berlindung.

Sergapan mangrove jack yang cepat, lincah, dan gesit membuat mangsa yang sudah diincarnya tidak dapat berkutik.

Saat Sahabat Tani memelihara mangrove jack, tentu ia lebih suka ikan-ikan kecil yang masih hidup.

Giginya yang tajam, ditambah rahangnya yang kuat, membuat ikan ini dengan mudah memangsa ikan kecil sekalipun masih hidup.

Jika Sahabat Tani ingin memberinya makanan mati, sebaiknya tidak diberi makan terlebih dahulu sekitar 1-2 hari.

Genus polypterus

Semua jenis ikan palmas bisa dibilang masuk ke dalam hewan nokturnal.

Ikan yang sudah hidup sejak ratusan juta tahun yang lalu ini, biasa aktif pada malam hari dan cenderung pasif pada saat siang hari.

Jika dilihat, bentuk fisik genus polypterus ini memang memiliki bentuk prasejarah.

Bentuk fisiknya berbeda-beda tergantung dari spesiesnya.

Spesies dari Palmas pun bervariasi, mulai dari Orna, Senegalus, Lapradei, Tali, Delhezi, dan masih banyak lagi tentunya.

Ikan yang termasuk genus dari Polypterus merupakan ikan predator air tawar yang merupakan tipe bawah, artinya ikan ini sering sekali berada di dasar akuarium atau tank.

Biasanya, ikan ini menjadi pelengkap ketika tankmate tidak mampu menjangkau bagian bawah dasar tank.

Terkait makanannya, ikan dari genus Polypterus cenderung fleksibel soal makanan.

Mereka bisa diberi makanan hidup maupun mati.

Bila Sahabat Tani kehabisan stok makanan hidup, kalian bisa memberinya makanan mati seperti potongan udang, potongan lele, cacing beku, maupun butiran khusus predator.

Catfish (Order siluriformes)

Siapa yang tidak mengenal ikan lele?

Ikan sejuta umat ini sering kita jumpai baik untuk dipelihara, diternakkan, bahkan dikonsumsi.

Tapi tahukah Sahabat Tani, ternyata ikan lele itu merupakan hewan nokturnal.

Tetapi perlu diingat juga, tidak semua ikan lele merupakan ikan nokturnal.

Famili seperti Loricariidae dan Callichthyidae tidak termasuk dalam golongan hewan nokturnal.

Biasanya ikan lele atau catfish senang dengan makanan yang mati, karena lebih mudah menangkapnya.

Meskipun dalam beberapa situasi kadang memang perlu sesekali diberi makanan hidup, agar insting predatornya tidak pudar.

Jenis catfish pun bervariasi, mulai dari red tail catfish, pictus catfish, tiger shovelnose catfish, dan lainnya.

Wolf fish

Sesuai namanya, serigala diketahui aktif pada malam hari.

Begitu pula dengan wolf fish atau Hoplias, akan aktif pada malam hari dan tidur pada siang harinya.

Ikan yang mampu tumbuh mencapai 120 centimeter dengan berat 40 kilogram ini, memiliki insting berburu pada malam hari yang kuat.

Baca juga: Mengenal Si Monster Ikan, Arapaima

Ditambah, dengan kemampuan penglihatan matanya yang tajam, membuatnya lihai menyergap mangsa dalam kondisi minim cahaya sekalipun.

Bentuknya yang seperti batu, membuatnya sulit ditebak oleh ikan-ikan kecil.

Wolf fish sendiri lebih senang diberi makanan mati seperti potongan udang atau ikan, ketimbang ikan-ikan kecil yang masih hidup.

Karena dilihat dari karakteristiknya, ikan ini cenderung agak sedikit pemalas.

Related News