• 24 April 2024

Botia, Ikan Hias Berumur Panjang

uploads/news/2020/12/botia-ikan-hias-berumur-57497878866b38d.jpg

Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga ia bisa hidup hingga puluhan tahun.

JAKARTA - Jika Sahabat Tani pecinta ikan hias, pastinya mengenal ikan botia.

Ya, ikan botia berasal dari Sumatera dan Kalimantan.

Ikan ini diketahui pertama kali di ekspor ke luar negeri pada 1935.

Sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri.

Baca juga: Rainbowfish, Si Cantik dari Sulawesi

Di habitat aslinya, botia hidup pada air mengalir di sungai-sungai. Oleh karena itu, untuk memeliharanya di dalam akuarium, disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan,” ujar Artman Dwi Priyanto, dari Dinas Perikanan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Botia sendiri toleran terhadap selang parameter air yang luas.

Sedangkan di habitatnya, mereka hidup pada selang pH 6-7.5, kesadahan antara 8-12 dH, dan suhu 24-26 derajat celcius.

Botia merupakan ikan dari famili Cobitidae.

Jenis ikan botia tersebar di perairan utamanya daerah tropis.

Diantara jenis ikan botia yang paling digemari sebagai ikan hias yaitu jenis Botia Badut, Botia Macan, Botia Morleti, Botia India dan Botia Myanmar.

Botia sendiri termasuk ikan yang berumur panjang, diduga ia bisa hidup hingga puluhan tahun.

Di akuarium sendiri, botia bisa hidup selama 20 tahun.

Panjangnya bisa mencapai 30-40 sentimeter.

Namun, di dalam lingkungan akuarium, jarang yang mencapai panjang tersebut.

Pembudidayaan ikan botia biasanya dilakukan dengan cara kawin suntik.

Tingkat keberhasilan pendederan ikan botia yang padat dalam satu akuarium atau kolam sangat dipengaruhi oleh aerator.

Ikan botia hingga saat ini cukup rentan pakan pelet.

Risiko kematian akibat pemberian pelet biasanya mencapai 40-80%.

Untuk itu, pakan utamanya yaitu pakan alami berupa cacing dan udang, hal ini karena botia bersifat karnivora.

Botia yang berasal dari Indonesia yaitu Botia Badut dan Botia Macan.

Namun, botia yang paling terkenal di kalangan hobiis, sangat laku di pasar ekspor, dan nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu Botia Badut (Chromobotia macracanthus).

Nama daerah botia sendiri yaitu ‘bajubung,’ sedangkan nama dagangnya Clown Loach.

Ikan ini berasal dari sungai-sungai di Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan.

Bentuk botia agak bulat memanjang dan agak pipih ke samping, badan tidak bersisik dengan mulut agak ke bawah (seperti torpedo) dengan empat pasang sungut diatasnya.

Botia biasanya berwarna kuning cerah dengan tiga garis lebar berwarna hitam.

Habitat hidupnya di perairan jernih dengan bebatuan dasar, sehingga ikan ini termasuk ikan dasar.

Selain itu, ikan ini juga merupakan nokturnal yaitu, aktif mencari makan pada malam hari.

Botia akan sangat senang apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih.

“Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama di antara mereka, saling menggesekkan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya,”

Perilaku lain yang menarik yaitu, ia dapat tergeletak seperti tidur pada satu sisi tubuhnya.

Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya, karena disangka ikan tersebut sakit atau mati.

Perilaku tersebut merupakan perilaku normal botia.

Agar botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium.

Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai, tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup.

Sediakan pula substrat yang ‘lembut,’ karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.

Botia dapat menerima berbagai jenis pakan.

Meskipun demikian, perlu diingat, mereka sebenarnya merupakan karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi.

Mereka dapat menerima hampir semua jenis pakan hidup atau beku, seperti artemia, bloodworm, daging udang, daging ikan, beefheart, bahan kacang polong rebus.

Baca juga: Goliath Tigerfish, Predator Afrika Pemberani

Botia akan senang apabila diberi makan dalam jumlah sedikit tetapi sering (beberapa kali sehari).

Botia dewasa secara umum akan lebih pemilih dalam hal pakan dibandingkan dengan ikan muda.

Untuk membedakan jenis kelaminnya, biasanya botia betina pada umumnya memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan dengan jantan. Sedangkan jantan ditandai dengan sirip ekor lebih panjang dibandingkan dengan betina,” tutupnya.

 

Related News