• 20 April 2024

Bertumpu pada Gerakan Bogor Berkebun 

uploads/news/2020/12/bertumpu-pada-gerakan-bogor-63637f7fa729ee2.jpg

Jadi satu KWT itu menyatukan lingkungan di situ, dasawisma yang tidak aktif bisa aktif, ketua RT yang tidak peduli, bisa didorong supaya peduli.”

BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya meluncurkan Gerakan Bogor Berkebun (GBB) - Greenhouse Vegetable di Balai Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.

GBB juga dilaksanakan serentak di sejumlah Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Bogor.

Bima Arya mengatakan, jika GBB ini berjalan secara maksimal, maka akan memberikan dampak yang dahsyat dan luar biasa.

Baca juga: Petani Kota Bogor Dapat Alsintan

Diantaranya, membangkitkan perekonomian, menghilangkan stres, dan meningkatkan kebersamaan.

Saya sudah menyaksikan itu, yang tadinya individual tapi karena sekarang ada wahana untuk berkumpul menanam sama-sama, maka ini menjadi kualitas kita. Jadi satu KWT itu menyatukan lingkungan di situ, dasawisma yang tidak aktif bisa aktif, ketua RT yang tidak peduli, bisa didorong supaya peduli," katanya.

Dirinya berpendapat, kunci agar gerakan tersebut bisa berjalan optimal selain jaringan, konsistensi, dan kelembagaan, yaitu, bimbingan, pembinaan dan pendampingan.

Pemerintah dengan kebijakannya melakukan fasilitasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyambungkan semua yang ada karena keterbatasan yang ada.

Sebab, menurutnya Pemerintah Kota Bogor tidak bisa melakukannya sendiri.

Terlebih di Kota Bogor banyak lembaga kajian yang berfokus pada agro industri dan hal itu bisa dimaksimalkan dengan menciptakan satu jaringan.

"Jadi saya titip betul-betul pendampingannya," tegasnya.

Target yang dibidik melalui GBB bukan hanya KWT yang besar dan sudah berjalan, namun bagaimana menumbuhkan minat berkebun. 

Yang tidak kalah penting adalah menjadi sarana mengisi waktu, menambah pendapatan dan kemudian menggairahkan urban farming se-kota Bogor,” ujar Bima Arya. 

Kepada pihak-pihak yang terlibat GBB, Bima Arya menyarankan agar target yang dipasang jangan langsung menyuplai ke pasar, masyarakat perlu menjalankan sistemnya, sudah ada jaringannya, dan sistem pendampingan digitalisasi berjalan. 

Dengan keberkahan luar biasa yang dimiliki Kota Bogor dan berbeda dengan yang lain dalam hal kebersamaan yang dahsyat, landscape dan kontur, kemudian didukung adanya banyak lembaga yang menjadi modal untuk kolaborasi,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S. Rasmana menuturkan, GBB memiliki tiga tujuan.

Baca juga: Untung Manis Menanam Pare 

Pertama, agar warga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dengan komoditi primer.

Kedua, lebih sistematis melalui aplikasi yang telah dibuat.

Ketiga, yaitu pascapanen dengan melibatkan pihak lain, sebagai penyaluran hasil panennya. 

"Dengan berkebun diharapkan mampu menghasilkan wirausaha baru di bidang pertanian, membuka lapangan kerja bagi yang terdampak COVID-19. Untuk jangka panjang, bisa membantu pemulihan ekonomi," pungkas Anas.

Related News