Cara Menanam Padi dengan Akuaponik

“Akuaponik adalah salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman termasuk tanaman padi.”

JAKARTA - Jika Sahabat Tani ingin menanam padi, namun memiliki lahan yang terbatas, menggunakan teknologi akuaponik bisa menjadi pilihan terbaik.

Teknologi akuaponik merupakan memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan.

Inti dasar dari sistem teknologi ini yaitu penyediaan air yang optimal untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi.

Baca juga: Panen Akuaponik di Tengah Pandemi

“Akuaponik adalah salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman termasuk tanaman padi. Alih fungsi lahan sawah yang semakin tak terkendali, dan meningkatnya kebutuhan pangan seiring peningkatan populasi penduduk, maka budidaya padi secara akuaponik menjadi salah satu alternatif,” jelas Rahmawati, peneliti dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), dalam keterangannya belum lama ini.

Karena itu, Sahabat Tani bisa mengikuti tahapan pembuatan akuaponik untuk menanam padi.

Penyiapan instalasi hidroponik

Penyiapan unit instalasi menggunakan pendekatan jarak tanam 25x25 cm.

Bisa juga dengan pendekatan sistem tanam legowo dengan mengatur jarak antar paralon.

Siapkan paralon ukuran 6 inci dan rak rangka besi seusai ukuran lahan yang tersedia.

Kemudian lubangi paralon dan perkirakan 1/2 hingga 3/4 bagian netpot, nantinya bisa tertanam dalam paralon.

“Disarankan tidak terlalu lebar diameter lubang paralonnya, karena ukuran netpot tidak stabil seiring dengan bertambahnya umur dan berat tanaman,” ujarnya.

Penyiapan netpot dan media tanam

Netpot yang digunakan yaitu netpot hidroponik berdiameter 10 sentimeter.

“Untuk menghemat biaya, netpot dapat juga diganti gelas plastik yang dilubangi dengan kisaran diameter yang sama,” sebutnya.

Media tanam menggunakan konsep hidroponik, yaitu sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, serta ijuk kelapa untuk pinggiran netpot guna menopang media supaya tidak larut terbawa air

Penyiapan kolam dan bibit ikan

Kolam ikan merupakan pemanfaatan bagian bawah dari instalasi hidroponik dan memanfaatkan sirkulasi air pada hidroponik padi sekaligus untuk sirkulasi oksigen untuk ikan.

Kolam dibuat dari terpal yang ditopang dari rangka besi.

“Budidaya ikan yang diintegrasikan dengan padi pada metode ini menggunakan jenis ikan nila merah yang relatif tahan terhadap penggunaan pupuk kimia,” paparnya.

Pakan ikan yang diberikan setiap hari secara tidak langsung memberikan tambahan hara untuk tanaman padi. 

Penanaman

Penanaman padi dapat dilakukan dengan tanam benih langsung maupun pindah tanam dengan bibit yang disemai secara konvensional.

“Gunakan varietas yang cocok untuk kondisi wilayah tempat tinggal,” sebutnya.

Skema pemberian nutrisi

Nutrisi yang diberikan tidak hanya berasal dari pakan ikan, namun dengan tetap menambahkan kebutuhan hara makro yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi serta aplikasi kapur untuk mengontrol kestabilan pH dalam air.

“Dengan dosis 110 kilogram per hektare untuk N, 36 kilogram per hektare P2O5, dan 60 kilogram per hektare K2O, yang dikonversikan per satu luasan unit sistem hidroponik (6 meter persegi) diaplikasikan secara bertahap dalam 10 minggu. Pupuk dilarutkan dalam 4.800 mililiter air dan diaplikasikan ke tanaman per minggunya,” paparnya.

Pemeliharaan

Untuk pemeliharaan, dapat dilakukan dengan menyalakan sirkulasi air setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB dan dapat dihentikan menjelang panen.

Selain itu, kestabilan pH air dijaga dengan mengaplikasikan dua karung kapur pertanian dimasukkan ke dalam kolam ikan, satu karung diletakkan dalam kolam dekat pipa outlet dan satu karung dekat pipa inlet.

Jika volume air di dalam kolam berkurang, maka dilakukan penambahan air ke dalam kolam.

Baca juga: Mengenal Sistem Bercocoktanam Akuaponik

Pada awal pertumbuhan, dilakukan pemeliharaan paralon seminggu sekali dari kotoran yang menempel di dalam pipa.

“Semakin tua umur tanaman, volume akar semakin besar dan sudah saling mengikat satu dengan yang lain di dalam paralon sehingga paralon akan lebih sukar dibersihkan,” tuturnya.

Panen

Panen padi sendiri dilakukan seperti pada umumnya, memotong rumpun di pangkal batang.

“Setelah tanaman terpanen, akan lebih mudah mengambil sisa tunggul dan akar dalam netpot untuk mempersiapkan musim tanam selanjutnya,” pungkasnya.