• 26 April 2024

Ilex Cornuta, Penghias sekaligus Penyembuh

uploads/news/2020/11/ilex-cornuta-penghias-sekaligus-87752c34c05e7ea.jpg

Selain sebagai tanaman hias, Ilex cornuta juga mengandung banyak vitamin C, B1, B2, Niasin (B3), dan karoten.

JAKARTA - Adakah Sahabat Tani yang mengenal marga tanaman hias bernama Ilex, yang dikenal dengan nama holly, chinese holly, horned holly (Inggris), dong qing ye, gou go (Cina)?

Ya, Ilex merupakan marga besar dengan anggota berjumlah sekitar 600 jenis dan termasuk ke dalam suku Aquifoliaceae.

Dari 600 jenis terbut, hanya 150 jenis yang telah dibudidayakan dan dari jenis yang dibudidayakan tersebut, hanya sekitar 40 jenis yang dikenal masyarakat.

Baca juga: Asal Usul Si Janda Bolong

Sebagian besar jenis ini memiliki tipe berdaun hijau sepanjang tahun, tetapi ada beberapa tanaman pada musim tertentu yang menggugurkan daunnya.

Perawakan tanaman ini berupa pohon, semak atau tanaman merambat, yang tersebar mulai dari daerah tropis hingga ke daerah beriklim sedang di seluruh dunia kecuali benua Antartika.

Marga Ilex tersebar luas di berbagai habitat, dengan pusat keragaman di Asia Timur dan Amerika Selatan.

Menurut Badan Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), data sebaran berbagai jenis Ilex terdiri dari, satu jenis di daerah tropis Afrika, dua jenis di utara Australia, empat jenis di Eropa, dan 17 jenis di Amerika Utara.

Ilex canariensis merupakan jenis endemik yang hanya ditemukan di Kepulauan Canary, Madeira, dan Azores. Sedangkan Ilex anomela merupakan jenis endemik di Hawaii dan Tahiti. Ilex sebertii merupakan jenis endemik di Kaledonia Baru dan Ilex vitiensis merupakan jenis endemik di Fiji,” ujar peneliti Balithi, Ir. Minangsari Dewanti, M.P, dalam keterangan tertulis Balithi.

Sedangkan Ilex cornuta,menurut Minangsari, secara etimologi berarti horned holly, yaitu tumbuhan yang bertanduk.

Dinamakan tumbuhan yang bertanduk, karena daunnya yang berduri menyerupai bentuk tanduk.

Nama Ilex sendiri berasal dari bahasa Latin untuk holm oak (Quercus Ilex), sedangkan cornuta juga berasal dari bahasa Latin yang berarti bertanduk.

Ilex cornuta berupa pohon atau semak, bisa mencapai tinggi tanaman berkisar 1-4 meter dengan banyak percabangan. Cabang muda berbentuk longitudinal berkerut dan gundul di sepanjang alur. Cabang tua berwarna abu-abu putih, bentuknya hampir menyerupai silinder, berserat halus membujur, dengan bekas tangkai daun menonjol,” jelas Minangsari.

Menurut Minangsari, Ilex biasanya mulai berbunga dari April hingga Mei.

Polinasi tanaman ini biasanya dibantu oleh serangga, seperti lebah.

Karakteristik tanaman ini yaitu memiliki kultivar Nellie R. Stevens, yang merupakan hibrid hasil persilangan interspesifik antara I. aquifolium dengan I. cornuta.

Bentuk buah Ilex seperti berry atau buah buni, berdaging, berukuran kecil dengan dimater 8-10 milimeter.

Warna dari buah Ilex juga bervariasi, mulai dari merah cerah, oranye gelap, hingga kuing.

Hal yang sama juga terdapat di buah muda Ilex cornuta yang berwarna hijau dan jika masak akan berwarna oranye.

Buah biasanya akan matang pada bulan September dan Oktober. Setiap buah berisi 1-6 biji yang sangat keras. Bijinya mengandung banyak minyak, pada endosperm mengandung protein dan tanpa tepung perkecambahan biji berlangsung selama 18 bulan,” jelasnya.

Ilex cornuta sebagai tanaman semak atau pohon kecil berdaun rapat memiliki keunggulan seperti, warna daun hijau gelap dan mengkilap, tidak gugur sepanjang tahun.

Selain itu, bentuk buah Ilex cornuta yang berwarna merah cerah, toleran terhadap kekeringan, jadi sangat tepat dijadikan tanaman hias taman.

Sebagai tambahan, jenis ini juta tahan terhadap gas-gas polutan. Sehingga, cocok ditanam di pinggir jalan atau di median jalan,” sebutnya.

Menurut Minangsari, kayunya yang keras dan berwarna putih dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan.

Potongan cabang tanaman dengan paduan antara warna daun hijau tua mengkilap dan warna buah berry merah, dapat dijadikan sebagai dekorasi natal dan tahun baru Cina.

Selain sebagai tanaman hias, Ilex cornuta juga mengandung banyak vitamin C, B1, B2, Niasin (B3), dan karoten.

Daunnya juga sering digunakan sebagai bahan kudingcha, yang merupakan obat herbal tradisional masyarakat Cina untuk mengobati kontraseptif, obat jantung, dan agen antibakteri.

Penelitian fitokimia juga menunjukkan, daun Ilex cornuta merupakan sumber triterpenoid, flavonoid, dan glikosida. 

Bunga jantan Ilex cornuta yang menebarkan aroma wangi yang kuat di lingkungan sekitarnya, diduga karena adanya kandungan 2,6-dimetil-2,7-octadin-1,6-diol.

Selain itu, ekstrak dari akar tanaman ini juga mengandung substansi baru triterpenoid saponin yang bermanfaat untuk pengobatan penyakit jantung.

Menurut Kimura et al. (1997) ekstrak daun Ilex cornuta bermanfaat untuk pengobatan sakit kepala, TBC, demam, hipertensi, hemoptisis, vertigo, inflamasi, arthritis, rhematalgia dan traumatik.a

Baca juga: Nilai Jual Tinggi si Variegata

Sedangkan akarnya berguna untuk pengobatan rematik, lumbago, sakit kepala, sakit gigi, dan hepatitis.

Namun, Ilex cornuta umumnya diperdagangkan sebagai tanaman hias taman, baik dalam bentuk pohon kecil atau semak maupun bonsai.

Tanaman ini di AS diperdagangkan dalam bentuk biji dengan harga $12.00 per 100 biji (Everafterguide, 2016). Harga tanaman Ilex cornuta atau chinese holly bonsai di negara Inggris berkisar antara £25.00-34.95 (Kaizen Bonsai, 2016). Tanaman ini juga bernilai ekonomi sebagai tanaman obat,” tutup Minangsari.

Related News