• 19 April 2024

Tingkatkan Produksi Ubi Kayu

uploads/news/2019/10/tingkatkan-produksi-ubi-kayu-74294a99355039f.jpg

Butuh bibit unggul dan bersertifikat demi menghasilkan produksi ubi kayu di Kepulauan Riau.

KEPULAUAN RIAU - Industri pangan olahan ubi kayu saat ini sedang digandrungi masyarakat. Mulai dari minuman berbahan tapioka hingga makanan ringan seperti kripik atau chips stick. Untuk itu dibutuhkan bibit ubi kayu unggul dan bersertifikat yang bisa menghasilkan produksi yang besar.

“Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun ini sudah mengalokasikan bantuan sertifikasi 100 hektar untuk Kepri. Dengan disertifikasi, bibit unggul yang dihasilkan lebih terjamin,” demikian diungkapkan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.

Takdir menjelaskan selain merasa terjamin dengan sertifikasi, petani juga akan terbantu dari segi produksi karena menggunakan bibit unggul yang memiliki hasil hasil panen yang banyak. Selain itu, menurut Takdir, pengembangan budidaya ubi kayu ini bukan hanya dari sisi peningkatan produksi saja, tapi harus memiliki nilai tambah.

“Kementan berencana akan memfasilitasi proses sertifikasi, penyiapan benih dan alat pasca panen pada tahun 2020,” jelasnya.

Sekedar info saja, potensi pengembangan ubi kayu di Kepri masih sangat besar. Hal ini dikarenakan lahan yang masih cukup luas, sifat dari ubi kayu yang tidak terlalu sulit perawatan, air yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, pasarnya mudah karena banyak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang siap menampung untuk diolah menjadi makanan ringan.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Provinsi Kepri, ada beberapa varietas unggul yang mereka miliki, antara lain Monggo Bintani, Jantung Bintani, Sapat Hitam Gemilang, dan Sapat Putih Gemilang. Luas pengembangan ubi kayu ini berada di dua kabupaten yaitu Bintan dan Kota Batam seluas 100 hektar yang merupakan sentra produksi ubi kayu.

“Lokasi pertanaman ubi kayu berada di Kelompok Tani Sido Makmur, Subur Makmur dan Maju Berkah Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan seluas 50 hektar. Lokasi lainnya terletak di Kelompok tani Tembesi di Kecamatan Sagulung Kota Batam seluas 50 hektar Provisi Kepulauan Riau,” kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Provinsi Kepri, Marisa.

Marisa menjelaskan jika dinas pertanian dibantu oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Riau melakukan sertifikasi sebanyak satu juta batang stek ubi kayu. Sedangkan sertifikasi di Kebupaten Bintan sebanyak 500 ribu stek varietas Monggo Bintani, Janung Bintani, Sapat Hitam Gemilang, dan Sapat Putih Gemilang, dan 500 ribu stek varietas udang di Kota Batam.

“Kami optimis dengan bantuan sertifikasi ini petani dapat merasakan hasil panen yang melimpah. Saat musim tanam tahun kemarin saja hasil panen ubi kayu varietas Monggo Bintani cukup memuaskan, bisa menghasilkan sebanyak 30 ton per hektar dengan pendapatan sebanyak 45 juta per hektar, ini sangat membantu pendapatan para petani,” bebernya.

Perlu diketahui, jika ubi kayu biasanya dijadikan olahan seperti keripik original, sambal dan kanepo (kotak dadu) dan dijual sebagai panganan oleh-oleh khas Provinsi Kepri.

Related News