• 25 April 2024

Meningkatkan Produksi Ikan dengan Suritech

uploads/news/2020/10/meningkatkan-produksi-ikan-dengan-29616a73b0dca48.jpg

Efisiensi untuk mendapatkan daging lumat (surimi) sangat tinggi yakni 95% dan sampahnya hanya 5%.”

JAKARTA - Pada 2004, Guru Besar Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Dr. Ari Purbayanto menciptakan mesin pemisah daging dan tulang ikan.

Ia bersama timnya menciptakan alat itu saat melaksanakan penelitian mengenai potensi hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura.

Penelitian itu sendiri merupakan kerja sama PT Sucofindo dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua.

Baca juga: Lahan Gambut untuk Produksi Pangan

Saya sebagai team leader kegiatan penelitian. Kami kaget ketika mengetahui potensi bycatch atau hasil sampingan yang meliputi ikan, pelagis kecil, dan ikan demersal, yang umumnya memiliki nilai ekonomi rendah. Sebanyak 80% hasil samping ini dibuang kembali ke laut dalam kondisi mati. Estimasi kami potensi bycatch pukat udang di Arafura mencapai 132.168 ton per tahun,” tuturnya dalam keterangan tertulis IPB University belum lama ini.

Melihat potensi tersebut, Prof. Ari pun memutuskan membuat mesin Suritech untuk mengolah hasil samping tersebut.

Suritech kini diproduksi dan dipasarkan secara komersial oleh PT Samudera Teknik Mandiri.

Mesin Suritech merupakan mesin yang digunakan untuk memisahkan daging dan duri ikan.

Setelah mendapat paten pada 17 Mei 2006, mesin Suritech mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat.

Di samping itu, mesin ini juga mampu menghasilkan produk higienis dan bersih tanpa adanya tulang maupun duri ikan.

Efisiensi untuk mendapatkan daging lumat (surimi) sangat tinggi yakni 95% dan sampahnya hanya 5%,” ujar Prof. Ari yang mendapatkan penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) dari Presiden RI pada 20 Desember 2010 lalu ini.

Prof. Ari juga menyebut, mesin Suritech dapat digunakan untuk semua jenis ikan, bahkan ikan bandeng yang mengandung banyak tulang.

Mesin Suritech sendiri didesain untuk bisa digunakan pada semua jenis ikan, khususnya untuk ikan ikan-kecil yang berukuran kurang dari 40 sentimeter.

Baca juga: Manfaatkan Hutan sebagai Ketahanan Pangan

Namun, untuk ikan-ikan yang berukuran lebih besar harus dipotong terlebih dahulu.

Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 100 unit Suritech yang telah digunakan oleh masyarakat dari Aceh hingga Papua untuk mengolah ikan menjadi surimi.

Harapannya, mesin Suritech bisa dimanfaatkan dalam kegiatan penangkapan ikan di laut untuk mengurangi kehilangan produk perikanan yang dibuang sebagai discarded bycatch yang jumlahnya di dunia jutaan ton per tahun itu,” pungkasnya.

Related News