• 29 March 2024

Memanen Bambu di Gunung Salak 

Gunung Salak ini sangat potensi untuk budidaya bambu. Selain perbanyakan bambu, tujuan utama penanaman ini untuk menambah debit dan penyerapan air.”

BOGOR - Petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Salak berhasil membudidayakan bambu tali.

Bambu tali atau disebut juga bambu apus, tersebar di punggung-punggung Gunung Salak di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 

September dan Oktober merupakan waktu yang dinantikan oleh mereka, sejak tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya tersebut ditanam tiga tahun lalu.

Baca juga: Mengenal Anggur Tujuh Rasa 

"Kita mulai tanam itu tahun 2017. Alhamdulillah, tahun ini sudah bisa dipanen, panen perdana," kata Ketua LMDH Gunung Salak, Mardhi Hidayatul Fauzan saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.

Bambu tali, imbuh Mardhi, dapat dipanen tiga kali dalam setahun dengan interval tiga bulan sekali.

Namun, dalam penebangan bambu secara tradisional, ia tidak dapat melakukan di sembarang waktu. 

"Dari kearifan lokal yang membudaya pada masyarakat. Saking dekat dengan alam, jadi tahu karakteristik bambu. Jam 07.00 sampai 11.00 itu tidak boleh ditebang, hanya boleh dibersihkan, karena bambu lagi proses fotosintesis. Boleh ditebang dari jam 12.00 sampai 15.00 sore, karena di waktu itu bambu sedang istirahat," ujarnya. 

Mardhi mengatakan, setiap rumpun bambu tali dapat menghasilkan antara 20 sampai 30 batang.

Bambu yang dipanen pun berukuran diameter 7 sampai 12 sentimeter dengan panjang 6,5 meter. 

"Hasilnya sejauh ini dibeli oleh penampung untuk dijual kembali oleh mereka ke toko-toko material di wilayah Bogor. Per batang itu saya hargai Rp3.000," kata pria berusia 38 tahun itu.

Menurutnya, budidaya bambu tali yang dilakukannya tanpa ada perawatan sama sekali, ia hanya menunggu panen sejak menanam bibit-bibit di lahan tersebut.

"Gunung Salak ini sangat potensi untuk budidaya bambu. Selain perbanyakan bambu, tujuan utama penanaman ini untuk menambah debit dan penyerapan air," jelasnya.

Baca juga: Budidaya Tin dengan Teknik Grafting

Selain budidaya bambu tali di lahan seluas 4,3 hektare yang dikelola LMDH, mereka memiliki kebun pembibitan berbagai jenis bambu.

Ke depan, Mardhi mengungkapkan akan memanen bambu ori di lahan tersebut. 

"Setelah ini, saya pengen bambu terbaik di dunia, yakni bambu ori," tutupnya.

Related News